Jakarta Belum Tidur

            Biasanya, setiap kamis siang hingga malamnya kami sering berkumpul di sekitaran kawasan Kuningan, atau tepatnya di daerah Pedurenan, Jakarta Selatan. Berkumpul bersama ustad-ustad di Rumah Fiqih Indonesia mendisikusikan banyak hal tentang bagaimana nasib syari'ah ini kedepan, atau lebih tepatnya kita mendiskusikan kira-kira apa yang bisa kita perbuat untuk Islam kedepannya di Indonesia yang kita cintai ini.

            Setelah panjang lebar berdebat, biasanya kesimpulannya tetap mengarah kepada satu titik. Menulis. Iya menulis. Menuliskan sebagian kecil keilmuan syari'ah yang kita dapat untuk memudahkan masyarakat kita dalam memahami bagaimana hidup sesui dengan syari'ah. Lebih tepatnya focus kita lebih kepada permasalahan fiqih yang pembahasannya tidak akan pernah habis ditelan masa.

            Walaupun belum bisa berbuat banyak, tapi setidaknya langkah ini sudah kami mulai, mungkin ini adalah secuil dari kebaikan yang kami harapkan ridhonya hanya kepada Allah SWT, agar amal yang kecil ini bisa menjadi amal kebaikan bagi kami kelak di hari kiamat.

            Istilah Jakarta belum tidur mungkin memang benar adanya, setelah diskusi selesai dan kita keluar dari ruangan, saya seakan baru tersadarkan diri ternyata ini adalah Jakarta. Bukan kampung. Apa lagi daerah sekitaran sini tergolong elit. Mungkin istilah lebih tepatnya banyak orang kaya. Itu terlihat dari lalu-lintas mobil mewah yang tak pernah habis.

            Belum lagi ditambah dengan 'pemandangan' malam perempuan-perempuan Jakarta. Teman saya sering sebut mereka dengan istilah perempuan 'mafi dhomir' (ga tau diri- arab plesetan). Kehidupan malam yang sepertinya baru mau dimulai. Pantes jika jam segini Jakarta masih belum tidur.

            Hampir tidak ada cara berpakaian yang benar dari mereka, gandengan tangan, pelukan, sampai seterusnya sudah bukan menjadi rahasia umum lagi. Saya juga tidak tahu apakah ini adalah sebuah keterpaksaan untuk mempertahankan hidup atau ini adalah pilihan? Saya juga kadang bertanya-tanya apakah mereka muslim/ah? Mereka anak siapa? Orang tuanya dimana? Dulu mereka sekolahnya dimana? Dan sederet pertanyaan lainnya yang hanya bisa diungkap lewat tulisan ini.

            Jika hidup ini hanya untuk makan, babi juga makan ko'. Begitu kira-kira Hamka pernah memberikan petuahnya. Kita ini manusia, kita diberi akal untuk berfikir, kita juga diberi indera untuk bisa lebih merasa betapa hidup menjadi manusia itu harus lebih terhormat.

            Kefakiran memang lebih dekat kepada kekufuran, namun kekayaan juga bisa menyebabkan kehinaan. Fakir yang tidak bisa bersabar serta kaya yang penuh kesombongan adalah dua hal yang sama jeleknya. Tidak ada yang bagus. Dua-duanya berpotensi menghinakan diri sehina-hinanya.

            Saya tidak merasa bahwa saya so' suci, saya juga sadar bahwa urusan syurga adalah murni hak prerogatifnya Allah SWT. Saya hanya resah, dan merasa tidak nyaman dengan kehidupan yang tidak sesuai dengan adat ketimuran Indonesia kita.

            Masalah buat, lo? Sekali lagi ini sebenarnya bukan hanya menjadi masalah buat saya pribadi, tapi ini sudah menjadi penyakit buat generasi. Ya.. jika sudah tidak ada malu berbuatlah sesukamu.

            Mungkin malam ini Jakarta belum mau tidur. Tapi sudahlah, mata saya sudah ngantuk. Saya harus istirahat. Berharap malam besok Jakarta juga mau tidur.

Jakarta, 00:00

M. Saiyid Mahadhir
Share this article :
 

+ komentar + 1 komentar

15 Desember 2017 pukul 15.41

http://seputarvip99domino.blogspot.com/2017/12/terungkapnya-pemeran-video-porno-yang.html
http://seputarvip99domino.blogspot.com/2017/12/pengunjuk-rasa-teriaki-pengunjung-dwp.html
http://seputarvip99domino.blogspot.com/2017/12/lagi-pria-transgender-asal-as.html

Tunggu Apa Lagi Guyss..
Let's Join With Us At vipkiukiu .net ^^
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
- BBM : D8809B07 / 2B8EC0D2
- WHATSAPP : +62813-2938-6562
- LINE : DOMINO1945.COM
- No Hp : +855-8173-4523

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Saiyid Mahadhir - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger