Bukan menjadi sebuah kebetulan jika kemarin (1 Agustus 2012)
Allah memtermukan kami dengan seorang Ulama dan pejuang Palestina ini. Beliau
bernama Syeikh Adnan Ali Ar-Rantisi, adik kandung dari Syeikh Abdul Aziz
Ar-Rantisi yang beberapa tahun kemaren syahid setelah diserang oleh Yahudi
dengan roket apache. –Semoga Allah menempatkan para pejuang itu di syurgaNya-
3
Alasan Syeikh Adnan Ke Indonesia
“Saya cinta dengan masyarakat Indonesia”
begitu kalimat pertama yang kami dengar dari lidah yang fashih berbahasa arab
itu. Setidaknya ada beberapa alasan mengapa beliau memilih berkunjung ke
Indonesia selama bulan ramadahn ini: Pertama: Indonesia
adalah Negara yang bersuara paling besar terhadap kemerdekaan Palestina,
disa’at sebgian Negara ara lainnya diam saja. Kedua: Masyarakat
Indonesia sudah membangunkan rumah sakit yang besar di Palestina, dan
manfa’atnya sangat besar buat warga Palestina. Disa’at yang lain malah
membangun menara pribadinya di slah satu Negara Arab. Ketiga: Orang
Indonesia seakan sudah menjadi keluarga warga Palestina, karena tidak sedikit
dari relawan Indonesia yang menikah dengan perempuan Palestina dan bahkan sudah
mempunyai keturunan. Beliau mengingat bahwa ada bayi baru-baru ini yang lahir
dan diberi nama Nawa Palindo, sambil tertawa beliau mejelaskan palindo adalah
singkatan dari Palestian Indonesia. :)
Sejarah
Berulang
Dalam kesempatan ini kami juga diajak
kembali melihat sejarah terdahulu, bagaimana para penjajah dan raja-raja
tiranik itu dihancurkan oleh Allah SWT. Dengan bermodalkan satu ayat dalam
surat an-Naba’, beliau menjelaskan itu.
جــــــــــــــــزاء وفـــــــــــــــــــــاقا
“Sebagai balasan yang setimpal’
Inilah adalah ayat yang akan beliau
jelaskan. Dimana Allah yang Maha Adil itu tidak akan pernah kurang dalam
memberikan balasan kepada hambaNya. Jika baik akan dibalas baik, namun jika
buruk Allah juga akan membalasnya dengan keburukan.
Fir’aun yang dahulu pernah sombong
dengan ungkapan bahwa air yang mengalir itu berada bibawah kakinya, akhirnya
Allah memusnahkannya juga dengan air yang malah menenggelamkannya.
Qorun yang dahulunya pernah sombong
dengan harta kekayaannya, akhirnya Allah menghancurkannya juga dengan harta
yang tenggelam ke perut bumi bersamanya.
Raja Namrud yag juga pernah sombong
bahwa dia bisa menghidupkan dan mematikan, hinga akhirnya Allah memusnahkannya
hanya dengan serangga kecil yang tidak bisa dia matiakan, serangga itu masuk
lewt hidungnya, lalu masuk ke badannya, dan akhirnya mati dengannya.
Pun begitu dengan kondisinya
sekarang, sejarah itu terulang. Beliau mulai menjelaskan keadaan Pemimpin
Tunis. (Zainal Abidin), nama yang tidak sesuai dengan orangnya. Dia ini ketika
memimpin bnyak mengusir penduduk Tunis, tapi akhirnya dia sendiri yang sekarang
terusir dari Tunis.
Pemimpin Mesir, Husni -yang tidak-
Mubarok, kerjanya dahulu sering memejarakan orang, tapi lihat sekarang dia
sendiri yang sampai sekarang terpenjara.
Pemimpin Libya, Kaddafi. Banyak
orang terbunuh ditangannya, tapi Allah Maha Adil akhir hidupnya juga terbunuh,
bahkan dengan cara yang terhina sekali. Lihat saja vidionya yang sudah banyak
beredar itu.
Pemimpin Syuria, Asad. Insya Allah
dalam waktu dekat dia juga akan merasakan balasan setimpal dari aksi pembunuhan
yang sudah merenggut ribuan nyawa yang tidak berdosa itu.
Inilahlah Janji Allah, begitu tegas
Syeih Adnan Ar-Rantisi. Dari sini Allah sudah mengirimkan kodeNya kepada kita bahwa
sebentar lagi Islam ini akan bangkit, dan kebangkitan itu akan dimulai dari
negri Syam. Palestina bagian dari Syam. Sebentar lagi kita akan menyaksikan
bahwa palestina akan merdeka, dan Berjaya, disusul dengan Negara-negara Islam
lainnya.
Merebut
Pahala Besar
Cukuplah dukungan harta dan doa bagi
pejuan Palestin menjadi perhatian terbesar kita orang Indonesia, karena ada
hakikatnya siap saja yang iut serta menyiapkan dan membiayai para pejuang maka
mereka juga medapatkan pahala mujahid tersebut.
Donasi untuk Palestina dan untuk
Negara-negara lainnya sangat dibutuhkan, bulan Ramadhan menjanjiakn pahala yang
berlipat. Bersegeralah keluarkan infaq terbaikmu untuk mereka, dan bersegeralah
mengangkat tanganmu untuk mendoakan mereka. Merugilah jika kita ummat muslim
Indonesia tidak mendpatkan banyak kbaikan dari dari lading pahala yang Allah
siapkan.
Buka
Bersama
Sampai disana kebersamaan kita dengan syeikh, untuk
seterusya kta tutup dengan buka berasama. Subnanallah disa’at-disa;at seperti
itu penulis punya kesempatan untuk berdialog langsung dengan beliau, tangannya
kuat sekali ketika bersalaman dengan beliau, orangnya sederhana, merasa enak
dan nyaman dengan menu berbuka Indoneisa, penulis perhatikan sepertnya beliau
senang dengan sup buah ala Indonesia.
“Selamat berjuang wahai Syeikh Adnan
Ar-Rantisi, kami cinta dan bangga dengan orang-orang Paletina”, demikian yang
terucap lewat lisan ini, untuk kemudian beliau pamitan untuk melaksakan Isyak
dan tarawih di tempat lain.
Wallahu A'lam Bisshowab
M. Saiyid Mahadhir
Posting Komentar